Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak digunakan. Input dimasukkan ke alat proses dengan cara mengetikkan lewat penekanan tombol. Keyboard sebagai alat input langsung biasanya didampingi dengan suatu tampilan yang akan menampilkan apa yang ditekan. Keyboard dengan display ini merupakan suatu terminal.
Keyboard
tersedia dalam dua tipe. Satu tipe terdiri dari array switch mekanik
yang dipasang pada printed circuit board. Switch tersebut diatur dalam
baris dan kolom dan dihubungkan ke mikrokontroller pada board. Pada saat
suatu switch ditekan, controller mengidentifikasi baris dan kolom, dan
dengan demikian menentukan tombol mana yang ditekan, setelah mengoreksi
switch bounce, controller menghasilkan kode yang menyatakan switch
tersebut dan mengirimnya melalui link serial ke komputer.
Tipe
kedua menggunakan struktur flat yang terdiri dari tiga layer. Layer
paling atas adalah bahan plasticized, dengan posisi tombol ditampilkan
pada permukaan atas dan conducting trace disimpan pada sisi bawah. Layer
tengah dibuat dari karet, dengan lubang pada posisi tombol. Layer dasar
adalah metalik, dengan tonjolan keluar pada posisi tombol. Pada saat
tekanan diterapkan pada layer paling atas pada posisi tombol, trace yang
berada tepat dibawahnya bersentuhan dengan tonjolan yang tepat pada
layer dasar, sehingga membentuk sirkuit elektrik dengan cara yang sama
seperti switch mekanik. Arus yang mengalir dalam sirkuit ini diterima
oleh mikrokontroller. Pengaturan ini menyediakan keyboard biaya rendah
yang juga memiliki kelebihan yaitu kuat dan kebal terhadap persoalan
yang disebabkan oleh tumpahan makanan atau minuman. Keyboard tipe 2 ini
dapat ditemui pada Point-of-Sale Terminal (POST).
SEJARAH KEYBOARD KWERTY
Pernahkah
kalian berfikir mengapa susunan keyboard yang sehari-hari yang umumnya
kita gunakan dibuat dengan susunan yang seperti itu. Dan apakah menurut
kamu apakah susunan yang seperti itu merupakan yang paling efisien yang
pernah dibuat sehingga kita akan lebih mudah dan cepat untuk kita
mengetik.
Begini,
susunan keyboard yang dipakai umum sekarang ini (QWERTY) sebenarnya
adalah salah satu susunan yang paling tidak efisien yang ditujukan agar
kita-kita dapat mengetik dengan lebih lambat. Mengapa demikian? Ini dia
sejarah susunan keyboard..
Hal
ini berkaitan dengan sejarah mesin ketik yang ditemukan lebih dulu oleh
Christopher Latham Sholes (1868). Saat menciptakan mesin ketik
prototype sebelumnya, malah sangat memungkinkan kita untuk mengetik
dengan lebih cepat.
Terlalu
cepatnya kemungkinan dalam mengetik tersebut, sampai- sampai sering
timbul masalah pada saat itu. Seringkali saat tombol ditekan,
batang-batang huruf (slug) yang menghentak pita itu mengalami kegagalan
mekanik, yang lebih sering diakibatkan karena batang-batang itu saling
mengait (jamming).
Karena
bingung memikirkan solusinya pada saat itu, Christopher Latham Sholes
justru mengacak-acak urutan itu demikian rupa sampai ditemukan kombinasi
yang dianggap paling sulit untuk digunakan dalam mengetik. Tujuannya
jelas, untuk menghindari kesalahan-kesalahan mekanik yang sering terjadi
sebelumnya.
Akhirnya
susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai
input komputer dan pada tahun 1973 diresmikan sebagai keyboard standar
ISO (International Standar Organization).
Sebenarnya
ada beberapa standar susunan keyboard yang dipakai sekarang ini. Sebut
saja ASK (American Simplified Keyboard), umum disebut DVORAK yang
ditemukan oleh Dr. August Dvorak sekitar tahun 1940.
Secara
penelitian saat itu, susunan DVORAK memungkinkan kita untuk mengetik
dengan lebih efisien. Tetapi mungkin karena terlambat, akhirnya DVORAK
harus tunduk karena dominasi QWERTY yang sudah terjadi pada
organisasi-organisasi dunia saat itu dan mereka tidak mau menanggung
resiko rush apabila mengganti ke susunan keyboard DVORAK.